Kebohongan Perempuan
Banyak hal yang tak ia suarakan. Karena diamnya adalah bahasa seribu kekecewaan.
Dan bila ia bersuara namun berupa penyangkalan. Banyak gemuruh dalam dada. Yang sebenarnya sedang ia kendalikan.
Saat ia berkata “aku tidak apa-apa” Sesungguhnya ada satu hal yg bergemuruh dalam dadanya.
Sekali saja bila kau sempat masuk kedalamnya. Mungkin kau akan terbakar api atau bahkan membeku menjadi es.
Saat ia berkata “aku tidak cemburu”. Sesungguhnya kepalanya sedang berperang melawan hatinya. Berusaha menjadi pemenang agar dalam hubunganya tidak ada istilah curang.
Saat ia berkata “terserah”. Sebenarnya ia ingin kau memimpinnya. Memutuskan apa yang perlu diputuskan walau sepele dan bukan hal besar.
Dalam banyak hal, ia ingin kau selalu terlibat dengan benar.
Saat ia berkata “jangan pulang terlalu malam”. Sebenarnya ia bukan sedang mencemburu kegiatanmu atau teman-temanmu. Kelak nanti ketegasan adalah hal yang ia inginkan kau sudah paham. Dan bukan lagi ada pada tahap belajar.
Saat ia berkata “jangan lupa berkabar”. Sebenarnya bukan karena ia ingin memonitor gerak gerikmu. Namun itu karena ia ingin malamnya berlangsung tenang. Mengetahui kau telah sampai di tempat yang aman dan nyaman.
Saat ia berkata “aku sedang ingin sendiri”. Sebenarnya ia justru sedang butuh ditemani. Kelak ia harus belajar bahwa kejujuran adalah penting untuk dikatakan dengan benar. Tanpa dramatis apa lagi dibayar dengan tangis.
"Dan saat ia mengaku mencintamu……. Ia sungguh mencintaimu."
Baca Juga : Selangkah Menuju Jutawan
0 Comments: