MAHA KARYA !
Di sebuah pinggir kota, tinggalah seniman patung yang sangat terkenal di seantero negeri ini.
Hasil karyanya yang mulus, indah, dan dibuat dengan penuh penghayatan kini telah banyak menghiasi rumah-rumah para bangsawan dan para orang kaya di negeri itu.
Yakni, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah juga, dihiasi dengan patung karyanya.
Sampai suatu hari, datanglah seorang pemuda memohon untuk menjadi murid seniman tersebut. Karena keniatannya dan semangatnya, akhirnya si pemuda diperbolehkan belajar.
Dan bahkan, diizinkan juga untuk tinggal di rumah si seniman.
Sejak saat itu,sang pemuda belajar dengan tekun: ia mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, belajar cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan lainnya.
Setelah sekian lama belajar, si pemuda merasa kurang puas. karena menurutnya hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung sang guru.
Sang murid pun mempelajari dengan saksama, dan segera meminjam alat-alat yang biasa dipakai sang gurunya.
BACA JUGA : Dokter Sunat Tercanti Di Dunia
Sang pemuda mengira, rahasia sang guru pasti terletak di alat-alat yang dipergunakan.
“Bolehkah saya meminjam alat yang biasa guru pakai untuk membuat patung? Saya mau mencoba membuat patung dengan alat-alat yang selalu dipakai oleh guru agar hasilnya bisa sama.”
“Silakan nak, kamu tahu letak alat-alat itu kan? Ambil dan pakailah,” jawab sang guru sambil tersenyum.
Beberapa haripun berlalu , dengan expresi lesu murid mendatangi gurunya dan berkata, “Saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk guru, aku juga memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap berbeda dengan guru?"
Gurupun menjawab dengan lembut, “Guru sudah belajar dan berlatih membuat patung berpuluh-puluh tahun. Bapak selalu mengamati benda-benda, mencermati setiap gerakan dan tekstur benda tersebut, lalu kemudian guru berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran guru. Sudah tidak terhitung berapa kali kegagalan yang ada, tetapi tidak pernah guru berhenti mematung sampai hari ini. Bukanlah alat-alat canggih yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung hebat, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya. Dengan begitu, cepat atau lambat kamu akan menjadi pematung yang baik dan hebat.”
“Terima kasih Pak, saya akan terus berlatih,terimakasih atas ilmu dari Guru”
Untuk menciptakan sebuah maha karya besar, tidak cukup kalau hanya mengandalkan talenta saja. Kita juga membutuhkan proses belajar dan ketekunan berlatih dalam waktu yang cukup lama.
Walaupun meski dibantu dengan alat-alat secanggih apapun, hasil yang diperoleh sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terlatih yang kita gerakkan.
Demikian juga dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi, ada “harga” yang harus kita bayar lunas !. Apapun bidangnya, apapun talenta yang kita miliki, kita tetap membutuhkan waktu, Hanya fokus dan kesungguhan hati yang dalam yang bisa melaluinya.
0 Comments: