Teruntuk Nenek Tersayang :)


Resources for grandparents looking after grandchildren - Saga

Apa kabar Nek?

“Sudah lama kita tidak bertemu.

Apakah nenek baik-baik saja di sana? Bagaimana wajah nenek sekarang? Apakah masih sama seperti ketika kita bercengkerama? Aku harap nenek sedang tersenyum melihatku sembari ditemani malaikat disamping nenek.

Sejak nenek pergi, ada banyak hal yang terjadi di dunia ini. Kini aku sudah menjadi wanita dewasa. Aku sudah tidak menangis ataupun bermanja-manja Nek. Aku juga sudah berhasil menyelesaikan studiku dan kini aku sedang berjuang menapaki karier sendiri. Sungguh, aku mau nenek masih ada di sini. Menjadi saksi pertumbuhan serta perjalananku nek, sampai aku menjadi wanita dewasa.

Aku sangat rindu usapan tangan nenek yang membelai lembut rambutku dulu, dengan candaan ringan yang selalu nenek lontarkan, dan aku juga rindu saat nenek memberi nasihat.

Andai nenek masih ada di sini. Kita pasti banyak bertukar cerita. Nenek pasti akan mendongengkan kembali kisah ketika Indonesia masih dijajah, dan aku akan mengajarkan nenek bagaimana cara memakai gadget. Mungkin Nek.

Masih ingatkah dulu nenek suka membuatkan aku baju? Baju yang nenek jahit sendiri dengan sepenuh hati Nenek. Bahkan, nenek rela terjaga sampai larut demi menyelesaikannya. Nenek selalu meminta kami memilih sendiri corak kain dan model baju yang kami suka.

Aku masih ingat ketika hari libur aku dan adik-adik selalu senang ketika menghabiskan waktu untuk menginap di rumah nenek. Nenek tidak pernah lupa menyiapkan makanan kesukaan kami. Cemilan nenek selalu saja enak. Sama dengan masakan nenek.

Week 35: Grandparents | Parents

Tapi, ketika aku beranjak remaja aku mulai sibuk dengan duniaku. sampai aku jarang berkunjung kerumah nenek.

Kesibukanku memang semakin menjadi. Saat berkumpul keluarga tiba aku enggan berpaling dari gadget baruku. Aku tenggelam di dalam duniaku sendiri, apa nenek kecewa?. Nenek pasti sedih karena posisi nenek dengan mudah tergantikan oleh dunia maya yang bahkan tidak nyata.

Aku bahkan sering mengabaikan pesan mama dan papa bahwa nenek rindu dan ingin bertemu denganku. Aku berpikir usia nenek pasti masih panjang sehingga tidak masalah jika aku menghabiskan waktu demi berkumpul bersama kawan atau bermain gadget sejenak. Kan masih ada cucu nenek yang lainnya yang sering datang kerumah nenek. Ternyata, perkiraanku salah!

Maafkan aku, nek. Dulu ketika aku masih kecil masih belum mengerti betapa sakitnya diabaikan.

Sampai hari itu tiba. Hari dimana kesehatan nenek mulai menurun dan hanya bisa tergolek di atas pembaringan.


AGEN POKER TERPERCAYA 

Aku selalu membenci hari itu. Aku tidak pernah mengharapkan hari itu di hidupku. Aku semakin jelas melihat jejak guratan menua di wajah nenek. Nenek tidak lagi sehat. Nenek lebih banyak berbaring lemah di atas pembaringan.

Saat nenek terbaring lemah, aku sadar kalo aku tidak memanfaatkan waktu pertemuan di dunia dengan nenek dengan sebaik-baiknya.

Maafkan aku nek, aku harap ada kesempatan sekali lagi untuk mengubah tabiatku. Andai saja bisa, aku mau sekali lagi kembali ke masa lalu, untuk memperbaiki semuanya.

Sekarang hanya tinggal rasa sedih dan menyesal yang masih tersisa

Taukah nek? bahwa terkadang aku juga selalu cemburu jika ada satu dua kawan yang masih memiliki seorang nenek hingga detik ini. Aku cemburu dengan kedekatan mereka.

Tapi nenek juga harus tahu, kenangan manis bersama nenek selalu tersimpan rapi di lingkar kepala dan juga dalam hatiku. Bahkan mungkin, esok saat tiba waktuku berperan sebagai seorang nenek, aku akan mencontoh cara sifat nenek.

Nek, aku belum pernah mengatakan perasaanku kepada nenek, kalau aku mengagumi dan menyayangi nenek. Rasa ini belum terlalu jelas kurasakan saat usiaku masih dini dulu, tapi sekarang aku tahu pasti bahwa nenek sudah berjasa memberikan masa kecil yang membahagiakan dihidupku.

“Aku sungguh sayang dengan nenek. :)


AGEN POKER TERPERCAYA 




Baca Juga : Untukmu Yang Sedang Diremehkan, Tenang Kesuksesan Didepan Mata !




0 Comments: